Berdasarkan amanah UU No. 51 Status Unpad Pasal 6, bahwa Unpad harus menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan arah dan tahapan yang jelas. Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat (PPM) di Unpad terintegrasi dengan kegiatan pendidikan dan penelitian. PPM yang diturunkan dari penelitian dosen salah satunya dapat didesminasikan ke masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM). PPM yang dilaksanakan oleh Dosen merupakan jawaban atas masalah yang ada di masyarakat, dengan pemecahan masalah berdasar pada pengembangan IPTEKS di perguruan tinggi. Sehubungan dengan umumnya masalah masyarakat bersifat kompleks (teknis-sosial dan ekonomis) maka penangannya harus bersifat multidisiplin, oleh karena itu aktivitasnya dapat dilakukan secara bersama yang terintegrasi dengan program PPM.

Berkaitan dengan hal diatas, Dr. Rija Sudirja, S.P., M.T., sebagai dosen pengajar di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran menunjukkan pengabdiannya kepada masyarakat melalui penelitian mengenai pengendalian lahan tercemar limbah industri tekstil di Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rija Sudirja, S.P., M.T. merupakan respon terhadap kontaminasi limbah pabrik tekstil yang merusak lahan persawahan penduduk di Rancaekek.

Daerah Rancaekek memang dipenuhi banyak pabrik-pabrik tekstil besar, yang terbesar yaitu PT Kahatex. Selama dua dekade terakhir, petani di Kecamatan Rancaekek telah menderita karena limbah pabrik dimana diperkirakan 752 hektare sawah menjadi korban dan produksi beras pun terus menurun dimana 1 hektare sawah yang dulunya dapat menghasilkan 6 ton gabah kini hanya mampu menghasilkan maksimal 2 ton gabah bahkan pada musim hujan. Air limbah industri yang berwarna hitam dan berbau menyengat menggenangi sawah di Kecamatan Rancaekek diketahui berasal dari Sungai Cikijing, satu-satunya sumber air yang diandalkan para petani. Kondisi sawah pun semakin mengkhawatirkan pada masa kemarau, dimana air menjadi sangat hitam pekat dan panen menjadi tidak mungkin.

Melihat permasalahan ini, dilakukanlah penelitian untuk mengetahui kita-kiat yang sekiranya dapat diusahakan oleh para petani di Kecamatan Rancaekek dalam hal ini khususnya Desa Linggar untuk dapat mengatasi permasalahan limbah tersebut. Hasil penelitian dapat berupa produk pupuk yang sekiranya akan memperkuat daya tahan padi, kondisi-kondisi penanaman yang dapat meningkatkan panen, ataupun teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh petani untuk tetap dapat panen terlepas dari terkontaminasinya air oleh limbah pabrik sekitar.

 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari diadakannya KKNM 2019 di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek ini yaitu:

1. Mewujudkan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat;
2. Mahasiswa Unpad mampu mengintegrasikan kemampuan akademik dan kemampuan berinteraksi dengan masyarakat terutama para petani, warga sekitar, dan aparat pemerintahan Desa Linggar;
3. Memberikan sosialisasi kepada petani, pemerintah daerah tingkat desa dan kecamatan, serta para warga sekitar mengenai urgensi perbaikan lahan sawah tercemar;
4. Melibatkan langsung para petani yang menjadi korban dari pencemaran lahan oleh air limbah pabrik dalam rangkaian penelitian yang tengah dilakukan, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan dan akan benar-benar sesuai dengan harapan serta kebutuhan masyarakat;
5. Mempererat hubungan antara tim tenaga ahli yang tengah melakukan penelitian dengan petani, pemerintah daerah tingkat desa dan kecamatan, serta para warga sekitar, sehingga penelitian selanjutnya dapat berjalan dengan semakin baik.

 Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Anggota Kelompok-Kelompok Tani yang ada di Desa Linggar
2. Pihak Rukun Warga (RW) Desa Linggar
3. Kepala Dusun di Desa Linggar
4. Kader Saber RW 05

 Adapun KKNM UNPAD 2019 tersebut bertemakan “Sosialisasi Pengendalian Lahan Tercemar Limbah Industri Tekstil di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung”.

 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari/Tanggal   : Senin, 22 Juli 2019

Waktu             : 14.00 – 17.00 WIB

Tempat            : Bale Desa Linggar, Kecamatan Rancakek, Kabupaten Bandung

 BENTUK KEGIATAN

Kegiatan diselenggarakan terdiri dari dua buah rangkaian utama, yaitu sesi sosialisasi dan dilanjutkan dengan sesi focus group discussions (FGD). Sesi sosialisasi akan diisi oleh dua pembicara dengan topik yang berbeda, yaitu Dr. Rija Sudirja, S.P., M.T., dengan pembahasan mengenai pengendalian lahan tercemar limbah industri tekstil, dan kedua yaitu oleh Bapak Ajun Gunawan dari Tim Sabilulungan Bersih (Saber) RW 05 dengan topik sosialisasi seputar kegiatan Saber dan kebersihan lingkungan desa. Dalam sosialisai diharapkan pembicara dapat memberikan pemahaman kepada para petani, pemerintah tingkat desa, serta warga sekitar mengenai kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil sawah yang lebih baik untuk masa panen berikutnya, serta meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

Pada sesi berikutnya yaitu FGD dilakukan oleh para petani dengan dampingan tenaga ahli untuk mendiskusikan aspirasi-aspirasi dari pihak petani sendiri terkait permasalahan pencemaran limbah di lahan sawah mereka dari berbagai aspek khusus, diantaranya yaitu aspek kesehatan, hukum, sosial-budaya. Melalui FGD ini diharapkan tim ahli yang tengah melakukan penelitian pun dapat lebih memahami harapan-harapan serta pemikiran para petani sebagai korban langsung dari pencemaran tersebut. Sehingga dengan demikian para tim peneliti dapat melanjutkan penelitian juga dengan masukan-masukan dari para petani.