Kegiatan dengan tema “Yuk Belah Sampah (Bebarengan Ngolah Sampah)” adalah sebuah pelatihan yang diadakan oleh KKN Universitas Padjadjaran, Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, dan Karang Taruna “Mekar” Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Acara ini diadakan mengingat sudah diresmikannya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) “Pojok Edukasi Sampah” di Desa Linggar namun pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatannya masih kurang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (15/12) bertempat di Balai Desa Linggar, dan acara ini diisi oleh dua pemateri, Achmad Fauzan dan Dosen Hubungan Masyarakat UNPAD, Suwandi Sumartias. Pemateri pertama memberikan informasi lebih lanjut mengenai cara-cara mengolah sampah organic dan non-organik secara tepat sasaran. Beliau menjelaskan bahwa sampah basah pun bisa bermanfaat, karena mikro-organismenya bisa dikembangkan dan dijadikan pupuk tanaman.
Selanjutnya, acara ini juga membahas mengenai komunikasi lingkungan di Desa Linggar. Pak Suwandi, selaku pemateri, memaparkan bahwa komunikasi antara warga di suatu lingkungan, apalagi yang telah tercemar limbah, sangatlah penting. Warga harus mampu saling peduli dan saling mengingatkan agar dapat terciptanya lingkungan yang diharapkan.
”Kegiatan seminar belah sampah dan mengolah sampai ini merupakan ajang sosialisasi kepada masyarakat untuk menggugah kesadaran warga untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah untuk disalurkan ke tim pengelolaan sampah,” kata Ketua Karang Taruna Desa Linggar, Fihris Rifyal.
Fihris menjelaskan, tujuan utama diadakannya seminar ini adalah supaya masyarakat di Desa Linggar mampu menjadi masyarakat yang mandiri. ”Mampu dalam pengelolaan sampah, serta mampu menjadi Desa percontohan yang bersih dan asri lingkungannya,” jelasnya saat sambutan.
Dikatakannya, seminar inipun mengundang masyarakat Desa Linggar dan Desa tetangga untuk sama-sama memelihara lingkungan. ”Seminar inipun merupakan bentuk untuk mengajak kepada masyarakat untuk sadar terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Kepala Desa Linggar, H. Ajat Sudrajat, dalam sambutannya juga mengatakan “Ketika kaum muda dan ibu-ibu mengikuti seminar ini nantinya bisa langsung di terapkan kedalam kebiasaan. Sehingga nantinya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, dan juga bisa memilah dan memilih mana sampah organik dan non-organik,” ucapnya.
Kegiatan Ini merupakan bentuk follow up program dari satu minggu ke belakang, yaitu membuat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) “Pojok Edukasi Sampah” yang pada Senin (03/12) minggu lalu telah resmikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
Kirim Komentar